Belakangan ini, ada kejadian di sebuah grup whatsapp sekumpulan anak muda dalam sebuah komunitas dimana maleb jadi adminnya. Dinamika di grup itu, bikin Maleb teringat dengan masa muda Maleb yang kata Bang Rhoma masa yang berapi-api.. (*halah, sok tua* :p). Maleb kebetulan cukup dekat dengan orang tua, jadi sering cerita kalau sedang kesal dengan si A atau si B. Mama biasanya cuma respon, "yah gitu doang. Sumbunya pendek nih". Karena tidak mendapat respon yang diinginkan, alhasil punya buku diary deh. Segala macam perasaan ditulis disitu dan cuma kita yg tahu. Belajar jujur dengan diri sendiri, tanpa menyakiti orang lain.
Anak jaman sekarang, dengan segala perkembangan teknologinya, sering kali mudah konfrontatif, reaktif, lebih cepat keluar, lebih baik deh pokoknya. Segala macam emosi bisa dengan cepat dikeluarkan lewat status FB, twitter, atau status BB. Sejatinya semua macam emosi perlu kendali, baik rasa senang, sedih, marah. Kendali emosi diperlukan pada pemilihan ekspresi, kata-kata, kesadaran akan dampaknya, pun pemilihan waktunya. Tips Maleb, jangan terlalu cepat mengeluarkan emosi lewat dunia maya. Endapkan! Kalau sedang sangat senang, sedih, atau marah sekali, jauh-jauh dari gadget. Bawa tidur. Baru bereaksilah esok hari. Outspoken tidak berarti tak terkendali. Bila mudah sensitif dengan kata-kata atau tindakan orang lain atau semacamnya, coba sensitiflah dengan kata-kata sendiri yang dilontarkan.
Apa manfaatnya punya kendali pada emosi? Banyak sekali. Satu keuntungannya adalah kita tidak perlu menyesal karena membuat tindakan yang salah saat emosi kita memuncak. Salah satu yang paling politis adalah punya tabungan keterampilan mengendalikan emosi kalau nanti kita "jadi orang". Orang-orang tidak mudah membaca kita. Semakin sedikit info yang dia tahu tentang emosi kita, semakin sulit kita dikendalikan dan dipermainkan.
Tetapi, bukankah kalau tidak dikeluarkan nanti meledak malah lebih bahaya? Betul, thats why cari media penyaluran yang lain. Diary misalnya. Kalau tidak bisa dengan diary karena haus respon, buat saja account socmed alter ego yang tidak berhubungan dengan real personal account. Nanti kalau sudah lebih mapan self control-nya "pinjam istilahnya @chiacihuy ", none of those needed. Tapi tetap, practice makes perfect. One day, bakal ketawa dan malu sendiri kalau baca-baca lagi rekaman momen masa lampau itu. Tidak masalah, namanya juga proses.
Semua ceracauan ini sebenarnya juga jadi self reminder buat Maleb pribadi. Masih berproses terus, hanya saja dengan masalah yang berbeda. Sekian, dan terima angpaw. Mohon maaf lahir batin. Damai, peace yow!
Maghleb Yudinna
Alumni Forum Indonesia Muda
Sabtu, 29 Juni 2013
Rabu, 19 Juni 2013
List Peserta Pelatihan #ASAMuda2013 (fixed)
[PENTING]
List fixed peserta Pelatihan #ASAMuda2013 di Puri Pipit - Puncak, tanggal 22-23 Juni.
Nama Universitas/Institusi
Al Razi Izzatul Yazid Universitas Riau
Annisa Anastasya Universitas Indonesia
Arby'in Pratiwi UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman)
Armyta Rahardhani Universitas Indonesia
Cindy Silvia Hadi Universitas Terbuka
Citrawanti Oktavia Universitas Indonesia
Desi Fitri Universitas Lampung
Dian Marsha Putri Universitas Sriwijaya
Dini Nurhayati UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Eka Widyaningtias UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gevi Arfa Universitas Riau
Hadiansyah Ismawan Universitas Al Azhar Indonesia
Halimah Syofarah Universitas Persada Indonesia YAI
Hari Nur Permadi Universitas Trisakti
Indah Yuliana Institut Teknologi Bandung
Lika Lulu Universitas Padjadjaran
Lisvi Naelati Fadlillah Universitas Muhammadiyah Malang
Miza Alvina Universitas Andalas
Nabilah Ikbar Relawan Telkom Creative Industries School
Nisaul Muthmainah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nur'aini Utami Rahmawati Universitas Indonesia
Pratiwi Universitas Indonesia
Qoriatul Hayati Universitas Lampung
Rismayanti UIN SUSKA Riau
Rizka Novia Rohmawati Universitas Negeri Surabaya
Rizqa Hidayati Universitas Riau
Sarah Azzahrah Universitas Indonesia
Siti Rodiyah Universitas Jenderal Soedirman
Sunardi Universitas Al-Asyariah Mandar
Wahyu Ahmad Kautsar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
Beberapa hal yang musti di-take note untuk para peserta:
1. Acara dimulai tanggal 22 Juni jam 9. Peserta wajib datang ke tempat acara sebelum 8:30 pagi.
2. Membawa obat-obatan pribadi, pakaian sopan yang cukup (cek rundown acara), jaket tebal, dan sleeping bag, dan kebutuhan khusus pribadi lainnya mengingat keadaan cuaca di Puncak.
3. Untuk yang mau bareng dari Bogor Sabtu pagi, berkumpul di Stasiun Bogor jam 6:30 pagi. PJ keberangkatan dari Bogor: Fira (085695229885).
4. Peserta yang belom mengisi kontrak kerja relawan harap email ke asamuda.indonesia@gmail.com untuk minta softcopy kontrak.
5. Perubahan perihal kedatangan harap beri tahu CP kami, Gema (083871573728)
6. Perihal kepulangan, bisa dibicarakan nanti setelah sampai di tempat acara. Insyaallah, panitia akan bantu mobilisasi dari Puri Pipit ke simpang Masjid Nurul Huda.
Sampai jumpa di Puri Pipit! :)
List fixed peserta Pelatihan #ASAMuda2013 di Puri Pipit - Puncak, tanggal 22-23 Juni.
Nama Universitas/Institusi
Al Razi Izzatul Yazid Universitas Riau
Annisa Anastasya Universitas Indonesia
Arby'in Pratiwi UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman)
Armyta Rahardhani Universitas Indonesia
Cindy Silvia Hadi Universitas Terbuka
Citrawanti Oktavia Universitas Indonesia
Desi Fitri Universitas Lampung
Dian Marsha Putri Universitas Sriwijaya
Dini Nurhayati UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Eka Widyaningtias UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gevi Arfa Universitas Riau
Hadiansyah Ismawan Universitas Al Azhar Indonesia
Halimah Syofarah Universitas Persada Indonesia YAI
Hari Nur Permadi Universitas Trisakti
Indah Yuliana Institut Teknologi Bandung
Lika Lulu Universitas Padjadjaran
Lisvi Naelati Fadlillah Universitas Muhammadiyah Malang
Miza Alvina Universitas Andalas
Nabilah Ikbar Relawan Telkom Creative Industries School
Nisaul Muthmainah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nur'aini Utami Rahmawati Universitas Indonesia
Pratiwi Universitas Indonesia
Qoriatul Hayati Universitas Lampung
Rismayanti UIN SUSKA Riau
Rizka Novia Rohmawati Universitas Negeri Surabaya
Rizqa Hidayati Universitas Riau
Sarah Azzahrah Universitas Indonesia
Siti Rodiyah Universitas Jenderal Soedirman
Sunardi Universitas Al-Asyariah Mandar
Wahyu Ahmad Kautsar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
Beberapa hal yang musti di-take note untuk para peserta:
1. Acara dimulai tanggal 22 Juni jam 9. Peserta wajib datang ke tempat acara sebelum 8:30 pagi.
2. Membawa obat-obatan pribadi, pakaian sopan yang cukup (cek rundown acara), jaket tebal, dan sleeping bag, dan kebutuhan khusus pribadi lainnya mengingat keadaan cuaca di Puncak.
3. Untuk yang mau bareng dari Bogor Sabtu pagi, berkumpul di Stasiun Bogor jam 6:30 pagi. PJ keberangkatan dari Bogor: Fira (085695229885).
4. Peserta yang belom mengisi kontrak kerja relawan harap email ke asamuda.indonesia@gmail.com untuk minta softcopy kontrak.
5. Perubahan perihal kedatangan harap beri tahu CP kami, Gema (083871573728)
6. Perihal kepulangan, bisa dibicarakan nanti setelah sampai di tempat acara. Insyaallah, panitia akan bantu mobilisasi dari Puri Pipit ke simpang Masjid Nurul Huda.
Sampai jumpa di Puri Pipit! :)
Senin, 17 Juni 2013
Rundown Pelatihan #ASAMuda2013 (tentatif)
Sabtu 22 Juni 2013
09.00
– Kampanye anti rokok di masjid Desa Mega
Mendung (acara terpisah)
09.00
– 10.30 Sejarah ASA Indonesia oleh Pengurus Harian ASA
10.30
– 12.00 Materi: Character Building
12.00
– 13.00 Ishoma
13.00
– 15.00 Materi: Fenomena di Media
dan Intervensi Sosial
15.00
– 15.30 Break
15.30
– 16.30 Diskusi: Kegiatan ASA Indonesia di masa depan
16.30
– 17.45 Persiapan untuk acara esok
hari
17.45
– 19.30 Ishoma
19.30
– 21.00 Materi: Parenting Dikaitkan
dengan Kebijakan Pemerintahan
21.00
– 23.00 Persiapan untuk acara esok hari
Minggu, 23 Juni 2013
07.30
– 08.00 Registrasi
08.00
– 08.30 Upacara Bendera
08.30
– 08.45 Pembukaan dan pembagian
kelompok kreasi anak
08.45
– 11.00 Kegiatan di kelompok-kelompok
umur yang sudah ditentukan
11.00
– 11.30 Kumpul kembali dan menikmati
penampilan kelompok
11.30
– 12.00 Penutupan
Sabtu, 15 Juni 2013
Rute Transportasi menuju tempat acara Pelatihan #ASAMuda2013
[PENTING]
Bogor
--> Dari Terminal Baranangsiang
1. Naik mobil colt L300 jurusan Cianjur – Bogor, turun di depan Masjid Jami’ Nurul Huda, Mega Mendung (sebelah kiri jalan).
2. Naik angkot 01 jurusan Baranangsiang – Ciawi, turun di ciawi. Lanjut naik angkot jurusan Cisarua, turun di depan Masjid Jami’ Nurul Huda, Mega Mendung (sebelah kiri jalan).
Estimasi biaya:
- mobil colt L300 = Rp 10.000,-
- angkot 01 = Rp 2.000,-
- angkot Cisarua = Rp 3.000,-
--> Dari Stasiun Bogor
1. Naik angkot 03 jurusan Bubulak – Baranangsiang. Turun di Terminal Baranangsiang dan lanjut seperti rute dari Terminal Baranangsiang diatas.
2. Naik angkot 02 jurusan Bubulak – Sukasari, turun di Pasar Sukasari. Lanjut naik angkot jurusan Cisarua, turun di depan Masjid Jami’ Nurul Huda, Mega Mendung (sebelah kiri jalan).
Estimasi biaya:
- angkot 03 = Rp 2.000,-
- angkot 02 = Rp 2.000,-
- angkot cisarua = Rp 5.000,-
Jakarta
Dari terminal manapun di Jakarta, naik bis jurusan Cianjur/Bandung dan pastikan lewat Puncak!! Turun di depan Masjid Jami’ Nurul Huda, Mega Mendung (sebelah kiri jalan).
Jikalau seandainya bis yang ditumpangi nggak lewat Puncak*, disarankan untuk ke Bogor terlebih dahulu dan mengikuti rute Bogor diatas.
*(siapa tahu untuk menghindari macet atau diberlakukannya jalur satu arah karena weekend)
Bandung
Naik bis jurusan Bogor/Jakarta. Kalau lewat Puncak Turun di depan Masjid Jami’ Nurul Huda, Mega Mendung (sebelah kanan jalan). Kalau lewat Tol Cipularang turun di Jakarta atau Bogor dan silahkan mengikuti rute Bogor dan Jakarta diatas.
Meeting Point kita di Masjid Jami’ Nurul Huda! Ancar-ancernya ada plang besar Unilever learning Center. Silakan hubungin CP (Gema) untuk arrangement transportasi dari simpang masjid ke Puri Pipit.
Bila ada yang ingin berangkat sendiri dari Masjid Jami' Nurul Huda menuju Puri Pipit, silahkan naik ojek atau angkot yang menuju Curug Panjang. Ancer-ancernya teman-teman akan melewati Unilever Learning Center, Pusdik Reserse Kriminal Polri, dan Bank Mega Training Center. Puri Pipit berada kira-kira 500 meter sebelum Curug Panjang, di sebelah kanan jalan.
Selasa, 11 Juni 2013
Mengenalkan Permainan Tradisional (Sunda) pada Si Kecil (Bagian 1)
Kaulinan barudak atau permainan anak masa kini tak bisa kita hindari dari hal yang "berbau elektronika", sebut saja iPad atau tablet. Hal tersebut menurut saya tidak apa-apa selama tidak membuat si anak ketergantungan dan bisa mengambil pelajaran dari permainan yang disuguhkan. Terdapat edukasi untuk perkembangan si anak menurut usianya, seperti belajar warna, bentuk bahkan mengenal huruf dan angka.
Tetapi permainan tradisional pun hendaknya dikenalkan di lingkungan anak-anak agar tidak punah dan si anak mengenal permainan tradisional dari daerahnya. Misalnya memadukan permainan lompat tali dengan lagu-lagu daerah. Terdapat dua keuntungan di sana, si anak berolah raga sekaligus berkesenian dengan lagu daerah, sehingga lagu daerah tidak punah, ada yang melestarikan.
Pada jaman dahulu semua anak perempuan bila bulan Ramadhan tiba mereka membeli bola bekel dan juga kewuk atau kerang, (karena bila Ramadhan anak-anak akan merasa cepat kehausan jadi bila bermain kewuk akan menghemat energi dlm menjalankan puasanya). Dan anak laki-laki biasanya bermain kelereng (tidak menghabiskan banyak tenaga seperti bermain boy-boyan atau benteng-bentengan)
Karena saya orang sunda maka di daerah saya ada yang namanya kaulinan anak.
Contoh:
Permainan "Ambil-ambilan" yaitu permainan anak-anak yang di lagukan di dua rombongan atau kelompok yang berjajar berdepan-depanan, cara menyanyinya (ngawih) bergantian seperti "sisindiran", secara terus menerus sampai ada kelompok yang kalah tidak bisa menjawab.
Caranya: anak yang dipilih oleh rombongan dipanggil namanya, anak yang dipilih nanti pindah ke kelompoknya, pindahnya sambil "éngké-éngkéan" dan diteriaki oleh teman2nya yang ditinggalkannya "maling endog"
Yang kalah menerima hukuman dari yang menang
Begini lagunya (kawihna):
-Ambil-ambilan
turuktuk hayam samantu
+ Saha nu diambil
kami mah teu boga incu
- Si Anu kadieu
purah nutu purah ngéjo
purah ngasakan baligo
+ Nyerieun sukuna
kacugak ku kaliagé
- Aya ubarna urat munding campur ragé
tiguling nyocolan dagé.[1]
Lagu lainnya (Kawih lianna) :
-Ambil-ambilan
turuktuk hayam samantu
+ Saha nu diambil,
kami mah teu boga incu
boga gé anak pahatu
- Pahatu gé daék
purah nutu purah ngéjo
purah ngasakan baligo
+ Nyerieun sukuna
kacugak ku kaliagé
- Aya ubarna urat munding campur ragé
tiguling nyocolan dagé.
Ada juga "anjang-anjangan" dimana ada yang berperan sebagai ibu, bapa, anak, bermain rumah tanggaan hukumannya bila ada yang tidak bisa melakukan perannya maka "dipoyokan".
Gina Rahmalia Ginandjar (Alumni Forum Indonesia Muda)
Tetapi permainan tradisional pun hendaknya dikenalkan di lingkungan anak-anak agar tidak punah dan si anak mengenal permainan tradisional dari daerahnya. Misalnya memadukan permainan lompat tali dengan lagu-lagu daerah. Terdapat dua keuntungan di sana, si anak berolah raga sekaligus berkesenian dengan lagu daerah, sehingga lagu daerah tidak punah, ada yang melestarikan.
Pada jaman dahulu semua anak perempuan bila bulan Ramadhan tiba mereka membeli bola bekel dan juga kewuk atau kerang, (karena bila Ramadhan anak-anak akan merasa cepat kehausan jadi bila bermain kewuk akan menghemat energi dlm menjalankan puasanya). Dan anak laki-laki biasanya bermain kelereng (tidak menghabiskan banyak tenaga seperti bermain boy-boyan atau benteng-bentengan)
Karena saya orang sunda maka di daerah saya ada yang namanya kaulinan anak.
Contoh:
Permainan "Ambil-ambilan" yaitu permainan anak-anak yang di lagukan di dua rombongan atau kelompok yang berjajar berdepan-depanan, cara menyanyinya (ngawih) bergantian seperti "sisindiran", secara terus menerus sampai ada kelompok yang kalah tidak bisa menjawab.
Caranya: anak yang dipilih oleh rombongan dipanggil namanya, anak yang dipilih nanti pindah ke kelompoknya, pindahnya sambil "éngké-éngkéan" dan diteriaki oleh teman2nya yang ditinggalkannya "maling endog"
Yang kalah menerima hukuman dari yang menang
Begini lagunya (kawihna):
-Ambil-ambilan
turuktuk hayam samantu
+ Saha nu diambil
kami mah teu boga incu
- Si Anu kadieu
purah nutu purah ngéjo
purah ngasakan baligo
+ Nyerieun sukuna
kacugak ku kaliagé
- Aya ubarna urat munding campur ragé
tiguling nyocolan dagé.[1]
Lagu lainnya (Kawih lianna) :
-Ambil-ambilan
turuktuk hayam samantu
+ Saha nu diambil,
kami mah teu boga incu
boga gé anak pahatu
- Pahatu gé daék
purah nutu purah ngéjo
purah ngasakan baligo
+ Nyerieun sukuna
kacugak ku kaliagé
- Aya ubarna urat munding campur ragé
tiguling nyocolan dagé.
Ada juga "anjang-anjangan" dimana ada yang berperan sebagai ibu, bapa, anak, bermain rumah tanggaan hukumannya bila ada yang tidak bisa melakukan perannya maka "dipoyokan".
Gina Rahmalia Ginandjar (Alumni Forum Indonesia Muda)
Langganan:
Postingan (Atom)