Sabtu, 19 Juni 2010

Kiat Mencegah dan Mengatasi Berbagai Tindak Destruktif Remaja


Oleh: Tatty Elmir
 
TIPS UNTUK GURU:
  1. Koreksi kesalahan selama ini, berhenti merokok dan berbagai kebiasaan buruk lain. Mulailah hari baru dengan menjadikan diri sebagai teladan atas perbuatan/ contoh nyata yang layak ditiru.
  2. Efektifkan Pembinaan Imtaq pada hari-hari tertentu ( misalnya Jumat atau Sabtu ). Kembalikan standard nilai-nilai baik dan buruk kepada prinsip/dalil Agama dengan bahasa yang lugas. Lebih fokus dalam pendidikan akhlak, termasuk hal-hal yang selama ini kerap disepelekan seperti konsep muhrim, aurat dan pergaulan yang diberkati/ridho Allah SWT.
  3. Razia HP & Tas Rutin sekali atau dua kali sebulan pada hari yang tidak diketahui siswa, namun dengan cara-cara elegan, dengan tidak mempermalukan anak didik. Sebaiknya hal ini telah disosialisasikan dan termasuk dalam kontrak belajar yang telah disepakati bersama siswa.
  4. Berkordinasi dengan kepolisian dalam upaya pemberantasan berbagai tindak destruktif
  5. Penyuluhan berkala, tentang dampak berbagai tindak desktruktif dengan mendatangkan para ahli, ditunjang dengan data-data dan fakta.
  6. Selalu datang lebih awal untuk menyambut murid di pintu gerbang sekolah/ kelas, agar tahu pasti wajah anak yang sehat & yang bermasalah sebagai deteksi dini
  7. Membuat kontrak belajar dengan siswa, agar siswa tahu hak dan kewajiban, dan menerima resiko hukuman tegas jika melanggar.
  8. Dampingi murid dalam setiap aktifitas ekstra kurikuler baik yang berlokasi di lingkungan sekolah, apalagi di luar sekolah
  9. Pastikan sebelum pulang, kelas dalam keadaan terkunci. ( Banyak kasus seks bebas/video porno pelajar, adegan justru dilakukan di ruang kelas/area sekolah ketika sekolah bubaran
  10. Membiasakan sholat wajib berjamaah di sekolah
  11. Pastikan akses internet di sekolah bebas pornografi. Berikan tools aman menghadapi pubertas, dan memperingatkan bahaya yang mengintai.
  12. Perbanyak kegiatan ekskul berupa aktifitas fisik untuk menyalurkan energi siswa yang melimpah
  13. Membentuk dan mengaktifkan kelompok mentoring agar kakak kelas punya tanggung jawab terhadap adik kelas. Dengan demikian dengan sendirinya akan memperbaiki perilaku pribadi-pribadi
  14. Membuat surat pembaca di media massa atau laporan ke Komisi Penyiaran Indonesia KPI, Jl Gajah Mada no 8 Jakarta Pusat, Tlp 021- 63407135 dan 6340683 jika menyaksikan tayangan yang tidak ramah anak di televisi bisa melalui form pengaduan ke www.kpi.go.id.
  15. Sharing dengan orang tua dalam pertemuan rutin untuk bahu membahu melakukan berbagai tindak preventif.
  16. Membuat kajian Media literasi.

TIPS UNTUK ORANG TUA :
  1. Mari memulai perubahan itu dari diri sendiri, dengan meyakini bahwa pendidikan yang efektif itu bukan melalui bahasa tutur, melainkan bahasa tubuh dengan perbuatan sebagai teladan. Hentikan semua kebiasaan buruk, bangun kebiasaan yang baik dan sehat.
  2. Mari tanamkan pendidikan agama sejak dini, bukan hanya aktifitas ritual semata, tapi berikut dengan nilai-nilai dan makna ritual itu sendiri. Kembalikan standard baik-buruk kepada prinsip-prinsip agama, termasuk konsep aurat dan mukhrim. Biasakan sholat jamaah dalam keluarga, dan mendiskusikan setiap situasi perkembangan jaman&masalah-masalah pribadi menjadi masalah/beban keluarga.
  3. Jangan pernah merasa mendidik itu instinktif, jadilah orang tua yang mau belajar, bagaimana seharusnya menjadi orang tua, dengan cara ikut kelompok kajian atau pelatihan parental. Karena sekarang era teknologi, jadilah orang tua yang gagah teknologi ( bukan gagap teknologi ), jangan malu mengikuti berbagai workshop semisal internet parenting coach dan lain-lain.
  4. Jangan biarkan anak memasuki masa baligh ’sendiri’. Dampingi dan berikan mereka informasi seputar kesehatan reproduksi dengan benar, dibingkai dengan konsekuensi tanggung jawab dengan nilai-nilai agama sebagai dasar berpijak.
  5. Mari kenali anak sebagai pribadi yang unik. Mereka memang berbeda, jangan disama-samakan, jangan dibanding-bandingkan.
  6. Mari kita kenali pola komunikasi yang sehat, dan tinggalkan pola lama yang buruk.
  7. Mari belajar memahami perasaan anak
  8. Ikut aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan anak
  9. Ketahui apa isi handphone, tas dan kamar anak dengan bijak
  10. Ayo jadikan anak sebagai sahabat curhat. Sempatkan seminggu sekali berduaan dengan anak
  11. Ajak sekeluarga melakukan diet televisi, mulai dari setahun sekali, kemudian meningkat menjadi setahun dua kali, hingga seminggu sekali.
  12. Ketahui apa yang diakses anak di dunia maya
  13. Pelajari games apa yang kerap mereka mainkan.
  14. Jangan memberi anak televisi/fasilitas internet di kamar tidur
  15. Tempatkan komputer/akses internet di ruang keluarga dengan layarnya yang menghadap ke tempat anggota keluarga berlalu lalang ( tidak ke dinding ) agar siapapun dapat memantau apa yang diakses anak.
  16. Luangkan waktu rutin rekreasi keluarga
  17. Ajak anak membuat sendiri jadwal hariannya dengan kesibukan positif yang mereka inginkan dan sukai
  18. Laporkan segera setiap menyaksikan peristiwa pelanggaran hak anak sesuai UU Perlindungan Anak no 23 tahun 2002, kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Jl Teuku Umar no 10-12 Jakarta pusat 10111, tlp 021- 319 01446 – fax 021- 390 0833


Tidak ada komentar: